0 comments

Es Kutub Utara dan Selatan Mencair

Apa yang ada di benak anda seandainya kutub utara atau Artik kehilangan es abadinya? Pastilah permukaan yang dahulunya terhampar putih dan memantulkan sinar matahari, akan berubah menjadi lautan yang lebih gelap.
Es di laut Artik yang selama ini berfungsi untuk mendinginkan air laut dengan cara memantulkan 80% radiasi sinar matahari, telah mencair dengan kecepatan yang mencemaskan! Bahkan menurut riset yang dilakukan oleh Dr.Mark Serrez, Artik diperkirakan kehilangan seluruh es nya di akhir musim panas 2012. 

Penelitian NASA pun menambahkan fakta bahwa selama periode tahun 2004 - 2008, sebanyak 18cm es di Artik mencair setiap tahunnya. Dampak paling mengerikan jika hal ini terus berlangsung adalah, samudra akan semakin memanas, karena tanpa lapisan es, Artik justru akan menyerap sinar matahari yang akan mempercepat pula pemanasan global. Kestabilan iklim yang selama ini diperankan oleh Artik pun akan terganggu. 

Jika benar pada akhir musim panas 2012 Artik akan kehilangan seluruh esnya, maka kecepatan mencairnya es Artik 70 tahun lebih cepat dari perkiraan!! 
What a dangerous situation!

Masih dari kutub utara.....
Seekor beruang putih berenang hingga kelelahan di lautan mencoba mencari sebongkah es yang bisa dijadikan “perahu” untuk beristirahat. Sejauh mata memandang, hanya kumpulan air laut yang terhampar, dan sisa-sisa es yang sebentar lagi juga akan ikut mencair. Kemanakah beruang itu akan singgah? Daratan (es) lenyap entah ke mana? Dan kini dia tersesat di tengah lautan yang maha luas tanpa tahu arah dan kapan harus berhenti berenang. Sekali dia berhenti, berarti memilih mati.
Beruang putih atau dikenal dengan sebutan beruang kutub adalah salah satu hewan yang terancam punah akibat mencairnya es di kutub. Beruang-beruang ini seolah kehilangan habitatnya akibat lenyapnya sebagian besar daratan tempat dia tinggal. Jika tidak ada yang peduli, seluruh populasi hewan yang hidup di kutub akan punah dan pantai-pantai akan lenyap disebabkan oleh meningkatnya permukaan air laut yang disebabkan oleh es di kutub utara dan selatan yang mencair.

Kita mengetahui "Global Warming" memang memberi pengaruh besar terhadap kehidupan dan bumi kita terlebih dalam 10 tahun terakhir. Tapi siapa yang menyangka kalau dampak besarnya sudah bisa terlihat sangat jelas sekarang. Memang dalam beberapa tahun terakhir sangat banyak dampak-dampak luar biasa dari Global Warming, seperti meningkatnya suhu global secara drastis, cuaca dan iklim yang semakin kacau dan sulit untuk diprediksi, El-nino yang semakin sulit untuk diatasi, meningkatnya permukaan laut, dll.

Namun dampak terbesar yang baru saja terjadi akhir-akhir ini adalah terdamparnya gunung es di perairan Australia. Berikut keterangan yang saya kutip dari kompas.com

23 November 2009

Bongkahan es raksasa yang jumlahnya ratusan bergerak dari Antartika menuju pulau-pulau di Selandia Baru. Bongkahan es yang besarnya seperti stadion itu dikhawatirkan Pemerintah Selandia Baru mengancam pelayaran. Hasil pemotretan satelit menunjukkan, bongkahan besar es baru saja melewati kawasan pulau Auckland dan menuju pulau utama South Island, sekitar 450 kilometer arah timur laut.
Menurut kutipan diatas kutub selatan mulai mencair dan bongkahan2 esnya memasuki kawasan Australia. Yang membuat saya terkejut adalah Belum lama ini sebuah foto satelit menangkap sebuah bongkahan dari pecahan gunung es di Antartika (Kutub Selatan) telah hanyut hingga menuju perairan Australia sekitar Macquarie Island di ikuti 100 potongan es kecil menuju arah Selandia Baru.


Diperkirakan bongkahan es yang ditandai lingkaran merah pada gambar diatas adalah bongkahan es yang terdampar di perairan Australia baru-baru ini. Besarnya bongkahan gunung es yang larut terbawa arus tersebut setara dengan 2 kali luas Hongkong. Ukurannya inilah yang membuat saya terkejut, bayangkan 2x ukuran hongkong?!.

Seorang Ahli Gunung Es Glaciologist Neal Young dikutip AFP mengatakan hal ini pernah terjadi dahulu kala, namun saat ini siklus ini terjadi kembali. Hongkong Memiliki Luas 49 km persegi, sedangkan bongkahan gunung es tersebut memiliki panjang hingga 19, 2 (hampir 20 km) dengan lebar 5 km.



Gambar diatas adalah gambar bongkahan es raksasa yang baru2 ini terdampar di perairan Australia

Gambar diatas adalah bongkahan es tersebut yang diambil dari satelit

Nah, ini dia yang membuat kita warga Indonesia patut merasa cemas. Jika dilihat dari jalurnya seperti gambar diatas, bukan tidak mungkin jika suatu saat bongkahan2 es tersebut memasuki perairan Indonesia dan menyebabkan dampak yang negatif.

Dunia sudah semakin tua semakin tidak bersahabat dengan manusia. Sudah sepantasnya kita berkaca diri dan memulai pola hidup yang baru, yang perduli akan lingkungan sekitar. Mungkin memang sulit jika kita merubah pola hidup secara tiba2, namun setidaknya mulailah dari hal2 kecil disekitar kita. Bukankah perubahan yang besar berasal dari perubahan2 kecil??

Penyebab Mencairnya Es di Kutub Utara dan Selatan
Pemanasan global yang disebabkan oleh efek rumah kacalah yang menjadi penyebab mencairnya es di kutub utara dan selatan. Efek rumah kaca ini muncul disebabkan oleh meningkatnya jumlah gas karbondioksida (yang dihasilkan oleh kendaraan), metana (dihasilkan oleh agrikultur dan perternakan), nitro oksida (dari pupuk) dan amonia, di bumi.
Gas-gas ini membuat panas yang seharusnya dipantulkan ke angkasa terperangkap di permukaan bumi. Akibatnya, suhu di bumi meningkat secara global. Efek ini mengakibatkan berbagai bencana, mulai dari es kutub yang mencair, meningkatnya permukaan air laut (efek samping dari es yang mencair di kutub), serangan gelombang panas yang membunuh ribuan orang di Eropa, dan perubahan iklim yang ekstrem yang menyebabkan jutaan petani di seluruh dunia gagal panen, angin topan, badai salju dan curah hujan yang tinggi di belahan bumi lain.


 Sudah begini apa yang bisa kita perbuat??

(Berbagai sumber)
»»  read more