Masalah Krusial di Tahun 2010

Pertama, penyelesaian kasus megaskandal Bank Century.Kasus aliran dana talangan ke bank ini menyedot perhatian publikyang sangat besar di penghujung tahun 2009. Sejalan dengan itu, pansus Hak Angket yang telah dibentuk akan terus dipantau oleh seluruh elemen masyarakat. Tahun 2010 menjadi tahun pengujian seberapa besar penerimaan publik atas penyelesaian kasus ini yang dilakukan oleh DPR lewat pansus Hak Angket dan KPK lewat proses hukum. Bagi publik, penyelesaian megaskandal Bank Century akan sangat menentukan komitmen bangsa ini dalam memberantas korupsi. Kasus tersebut menjadi pusat sorotan karena nilai kerugian negara yang ditimbulkannya sangat fantastis (Rp5,86 triliun menurut BPK) dan adanya dugaan keterlibatan sejumlah pejabat negara.


Singkat kata, penyelesaian skandal Bank Century akan cukup menentukan konstelasi politik pada paruh pertama tahun 2010. Soalnya, kasus ini tidak hanya soal sah tidaknya keputusan mengucurkan dana talangan sebesar Rp6,7 triliun itu. Sementara skandal BLBI belum diselesaikan, muncul lagi skandal yang lain. Itulah yang mencabik-cabik rasa keadilan masyarakat. Lebih khusus, megaskandal Bank Century menjadi ujian bagi masa depan pemerintahan SBY-Boediono. Titik krusial dan genting kasus ini tertuju pada aliran dana yang oleh sementara kalangan disebut-sebut mengalir ke tim kampanye SBY-Boediono dan Partai Demokrat Kedua, perdagangan bebas ASEAN-China yang rencananya akan mulai berlaku pada 1 Januari 2010.


Terkait dengan itu, beberapa pelaku usaha meragukan kesiapan Indonesia dalam menyongsong pasar bebas tersebut. Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PH) Airlangga Hartarto misalnya, menyarankan pemerintah agar meminta penundaan perdagangan bebas untuk beberapa komoditas. Alasannya, sebagian besar komoditas perdagangan Indonesia belum mampu bersaing dengan produk dari China akibat belum tersedianya infrastruktur yang memadai di Indonesia (Kompas, 4/12). Permintaan yang sama juga dikemukakan oleh pelaku usaha tekstil dan baja. Persoalannya bukan pada perdagangan bebas itu sendiri, melainkan risiko yang harus ditanggung jika kesepakatan itu harus diberlakukan tatkala beberapa komoditas kita belum memiliki daya saing. Maka, memaksakan diri sama saja dengan membunuh industri dalam negeri.


Terkait dengan perdagangan bebas itu, di lingkup ASEAN sendiri sebetulnya juga telah disepakati apa yang disebut ASEAN Com-munity yang memiliki tiga pilar utama, masing-masing

(a)ASEAN Security Community(ASC);

(b)ASEAN Sosio-Culture Community(ASCC);

(c)ASEAN EconomicCommunity(AEC).


Meskipun kesepakatan ini baru akan berlaku pada tahun 2015, persiapan ke arah itu mestinya sudah dilakukan sejak sekarang. Salah satu yang perlu diperhatikan dalam kerangka AEC itu adalah dimuatnya ketentuan tentang freedom of movement for skilled and talented iabour among ASEAN Countries, Dengan demikian, AEC merupakan pasar tunggal dengan kebebasan dalam arus barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja, serta arus modal yang lebih bebas. Ini dapat digambarkan sebagai satu kawasan ekonomi tanpa fmntierstau batas antarnegara. Dengan demikian, setiap penduduk maupun sumber daya dari negara anggota bisa bergerak bebas layaknya di dalam negeri sendiri. Sejauh mana negara anggota dapat menikmati manfaatnya tentu akan sangat ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki.


Ketiga, tahun 2010 juga dapat disebut sebagai tahun pilkada sebab 246 daerah akan menyelenggarakan perhelatan memilih kepala daerah. Persoalan pokoknya sebetulnya bukan pada pilkada itu sendiri, melainkan anggaran penyelenggaraannya yang diperkirakan jauh lebih mahal dibandingkan dengan penyelenggaraan lima tahun lalu. Karena mesti dilaksanakan, ada kekhawatiran anggarannya akan menggerus alokasi dana yang berkaitan langsung dengan peningkatan kesejahteraan rakyat.


Apa yang dipaparkan di atas menggambarkan sebagian persoalan yang sudah menanti di tahun depan. Ketiga persoalan tersebut menyangkut tiga ranah yang sangat menonjol sepanjang tahun 2009, yakni hukum dan keadilan, ekonomi-daya saing, dan politik.Bidang hukum, ekonomi, dan politik merupakan tiga hal yang sangat terkait satu sama lain. Ketiganya sangat memengaruhi situasi di dalam negeri sepanjang tahun 2009.Bisa dipastikan ketiga poin tersebut di atas mewakili sebagian besar persoalan serius yang akan kita hadapi di tahun 2010.


Di atas semua itu, sebagai bangsa yang selalu optimistis dalam kondisi terpuruk sekalipun, mungkin tidak ada salahnya kita kembali menggunakan kaca mata optimisme untuk menatap tahun yang akan segera kita masuki. Kalau kita disebut-sebut berhasil meniti jembatan yang di sana-sini mengalami pengeroposan akibat krisis ekonomi global sepanjang tahun 2009, maka menjadi optimistis sekali lagi tentulah beralasan


lalu apa yang akan kita lakukan?

"buatlah suatu perubahan dengan menjadi bagian dari perubahan itu sendiri"

0 comments: