Go Paperless at Pharmacy!

Pertumbuhan konsumsi kertas di Indonesia sangat pesat. Kertas menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Hampir Keseluruhan aktifitas membutuhkan kertas. Koran dan buku adalah salah satu contoh bentuk penggunaan kertas dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Indonesian Pulp & Paper Association pada tahun 2003 konsumsi kertas mencapai 5,31 juta ton, sedangkan tahun 2004, konsumsi kertas mencapai 5,40 juta ton. Pada tahun 2004, konsumsi kertas meningkat menjadi 5,41 juta ton yang mana sembilan puluh persen konsumsi kertas (tulis dan cetak) di Indonesia disuplai secara domestik dan dalam kurun waktu lima tahun (2000-2004). Tahun 2009, konsumsi kertas diprediksi bisa mencapai 6,45 juta ton (Kurniadi, 2008).
Di Indonesia, kayu adalah bahan baku kertas paling favorit karena ketersediaannya yang cukup besar dan efisiensi penggunaan lahan. Dengan penggunaan hutan alam sebagai penghasil bahan baku untuk industri kertas maka laju kerusakan hutan alam semakin meningkat (Odum, 2008) Berdasarkan data Departemen Kehutanan (2006) total produksi kayu bulat dan kayu olahan sebesar 21 juta M3 dimana sebanyak 3 juta m3 digunakan untuk industri pulp. Ketimpangan antara kemampuan hutan alam didalam menyediakan bahan baku dengan kebutuhan industri kayu telah menyebabkan terjadi pengerusakan hutan alam yang diperburuk oleh aktifitas penjarahan hutan (pencurian kayu dan Illegal Logging) yang semakin marak yang dimungkinkan terjadi akibat peningkatan kebutuhan industri pulp. Akibatnya kuantitas hutan alam Indonesia dari tahun ke tahun semakin menurun. Bila tidak dipedulikan bukan tidak mungkin hutan alam Indonesia akan lenyap sama sekali (Morison, 2009).
Faktanya, penggunaan kertas di Fakultas Farmasi terlalu berlebihan dan tidak efektif. Penggunaan kertas semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah mahasiswa di kampus Fakultas Farmasi. Secara kuantitas, jika diasumsikan ada 500 mahasiswa yang menggunakan 10 lembar kertas untuk mengerjakan tugas satu mata kuliah perhari, maka akan ada 5000 lembar kertas atau 10 rim yang digunakan perhari. Apabila ada 10 mata kuliah, maka akan terpakai minimal 100 rim kertas dalam sehari. Hal tersebut mengindikasikan lebih banyak hutan yang terdeforestasi di Indonesia. Saat ini tercatat kerugian sebesar 3,8 miliyar per tahun akibat deforestasi (Prosiding, 2006).
Perkembangan teknologi informasi membawa perubahan di dalam penggunaan media penyebaran informasi dan komunikasi antara satu orang dengan orang yang lain. Media konvensional yang digunakan selama ini perlahan-lahan mulai digantikan dengan penggunaan teknologi informasi. Penggunaan kertas sebagai media konvensional di dalam menyebarkan informasi dapat dikurangi dengan bantuan teknologi informasi (Smith, dan Sheldon, 1997). Hal ini juga dapat menjadi faktor pendukung untuk gerakan Unpad menuju World Class University.
Dari fakta-fakta di atas, muncul gagasan untuk memecahkan permasalahan tersebut yaitu dengan mengaplikasikan metode paperless di Fakultas Farmasi sebagai upaya menghentikan kerusakan lingkungan untuk menyelamatkan bumi. Upaya yang dilakukan adalah memanfaatkan teknologi informasi dan memaksimalkan fungsi kertas dengan penggunaan kertas pada dua sisi.
Gagasan ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk menjaga kelestarian hutan dan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi para peneliti, pengambil kebijakan dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi para pencinta lingkungan.

2 comments:

a said...

aa

043 (u know who lah) said...

Hidup Vanee!!!
Tapi menurut saya klo untuk kasus belajar lbh baek habisin kertas dari pada melototin layar komputer.. Knapa?

1. Efek radiasi komputer yg merusak mata
2. Ga semua orang cepet untuk mengingat, n kalau makin lama belajar lwt pc/leptop mkin lama lah dy menggunakan listrik. nah mending habisin listrik (yang nghasilin sumbernya lama n mahal) apa kertas (yang tinggal tanem). hehe
3. Seperti kata pepatah, "Mendengar kita tahu, Melihat kita bisa, dan Menulis kita ngerti".

Kalau gt kesimpulannya untuk belajar/apapun yg sangat" bermanfaat jgn ragu menggunakan kertas ya.
N jangan lupa nanem pohon balik. hehe